Sementara itu, di pihak lawan, hasil kekalahan atas PSS Sleman di laga sebelumnya, tidak mempengaruhi psikologi tim. Sebaliknya, hasil minor tersebut akan dijadikan sebagai cambuk agar bisa meraih hasil maksimal saat menghadapi Malut United FC.
“Saya dan teman-teman hanya berharap ingin memberikan kemenangan di pertandingan home terakhir sekaligus pertandingan akhir musim ini. Saya dan teman-teman ingin memberikan kemenangan,” ucap Hanif dalam konferensi pers sebelum tanding, sebagaimana Pijarpena.id lansir dari laman persija.id.
Pelatih Persija Jakarta, Ricky Nelson turut mendorong skuadnya untuk lebih “membara” di laga terakhir. Selain fokus pada ranah taktikal, mental pemain pun ikut dipertebal.
Kepercayaan diri harus hadir untuk meladeni lawan kuat Safrudin Tahar cs sebab lawan yang bakal dihadapi adalah tim yang sudah banyak berubah dibanding saat ditaklukkan 1-0 di leg pertama sebelumnya. Ricky sendiri memastikan pasukannya dalam posisi siap tempur.
“Persiapan kami untuk game terakhir di home dalam seminggu ini kami coba untuk recovery. Semoga besok di pertandingan, kami bisa tampil lebih baik lagi dari pekan sebelumnya sehingga target di laga penutup tiga poin di rumah sendiri bisa tercapai. Hal itu yang kami siapkan satu minggu ini,” tuturnya dalam konferensi pers jelang laga.
Dalam komposisi klasemen sementara saat ini, Malut United ada di peringkat tiga dengan torehan 56 poin. Sementara Persija sendiri berselisih enam poin dari lawannya (50) dan berkutat di peringkat tujuh klasemen.
Di pertemuan pertama kedua tim, Persija yang saat itu bertandang ke Gelora Kie Raha, sukses mencuri kemenangan berkat gol tunggal Maciej Gajos di menit 24 yang menjadi kekalahan pertama Malut United semenjak beralih homebase ke Ternate.Akankah Malut United mampu melakukan revans untuk memberi kekalahan pertama bagi Persija yang belum pernah terkalahkan di JIS itu? Ataukah Persija yang akan terus menjaga “kesucian” kandang mereka itu? Patut dinantikan. (fm)