Ternate tidak harus terus hidup dari bayang-bayang masa lalu. Saatnya membuktikan bahwa dari danau kecil pun, kita bisa membangun peradaban besar. Asal ada kemauan, kebersamaan, dan visi cerdas.

Oleh: Sahrudin [Mantan Lurah Ngade]
Di kaki Gunung Gamalama yang megah, tersembunyi sebuah danau kecil bernama Danau Ngade. Ia bukan sekadar hamparan air tenang yang memantulkan awan. Ia adalah cermin sunyi dari sejarah panjang kota Ternate: rempah, spiritualitas, dan harmoni alam. Tapi seperti banyak potensi lokal lainnya, Ngade masih berdiam dalam keheningan. Elok namun belum diberdayakan.
Danau ini memiliki potensi besar untuk pengembangan perikanan dan pariwisata karena kondisi alamnya yang masih alami. Dengan luasan lebih dari 1,5 hektare dan kedalaman mencapai lebih dari 30 meter, danau ini menyimpan cadangan air yang signifikan dan berpotensi menopang aktivitas ekonomi masyarakat sekitar secara berkelanjutan.
Lebih dari itu, Danau Ngade juga menyimpan nilai religius yang kuat. Beberapa makam tua yang dianggap keramat oleh masyarakat terletak di area sekitar danau. Dalam konteks masyarakat Ternate yang religius, situs-situs ini dapat dikembangkan sebagai objek wisata ziarah yang menghormati tradisi, memperkuat spiritualitas lokal, dan sekaligus mendukung ekonomi warga melalui paket wisata religi berbasis komunitas.
Namun kini, keindahan itu semakin terancam. Dari semua sisi danau, pembangunan tanpa kendali mulai merayap: rumah-rumah baru, pengerukan, penimbunan, dan penggundulan vegetasi penyangga. Air danau yang dulu jernih kini mulai keruh, perlahan mengendap dalam beban sedimentasi.
Jika tak segera ditangani, Danau Ngade bukan lagi menyimpan sejarah, tapi menyimpan potensi bencana ekologis. Padahal, sebagian air Danau Ngade saat ini masih digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Ternate. Ironis, ketika sumber air masyarakat terancam oleh kelalaian kolektif kita sendiri.
Bersama Tim Perumus Pengembangan Danau Ngade, kami telah menyusun satu konsep pengembangan berbasis kekayaan lokal: Spice Living Museum, Biodiversity Garden, Traditional Therapi, Aquatic Recreation, Kampong Kuliner, Souvenir Kreatif, hingga Panggung Kreasi dan Camping Religius. Semua ini dirancang untuk memperkuat identitas Ternate dan menggerakkan ekonomi masyarakat.